Rabu, 16 April 2014

Beast and Warewolf

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hai temans, sudah lama sepertinya ga nulis.. hehehe

Oh iya, kebetulan kepikiran sesuatu dan pengen di tulis nih. Semoga dari tulisan ini dapat pencerahan dari teman-teman yang sempet mampir yah.

Bismillahirrohmanirrohim

Beast and Warewolf, Beast yang dimaksud adalah tokoh Beast si buruk rupa di serial dongeng dunia Beauty and The Beast dan Warewolf yang dimaksud adalah manusia serigala yang umum dipakai untuk cerita-cerita yang melibatkan manusia serigala yang berubah pada saat bulan purnama. Ada kaitannya dengan Gerhana Bulan semalem sih, ato bahkan ga ada hubungannya yah? Hehehe.. Yang pasti pagi ini saya baca tentang liputan Gerhana Bulan semalam, secara ga langsung terpikirkan tentang si akang manusia serigala tersebut.

Pernah kepikiran ga sih guys kenapa dimunculkan tokoh-tokoh tersebut? Bukan gimana bisa ada manusia serigala atau perubahannya. Kalau si Beast, kita sudah sama-sama tahu bahwa kemunculan tokoh tersebut dimaksudkan bahwa kita sebagai manusia ga luput dari sifat buruk, tamak, angkuh, keras hati, sombong, dll, dan sifat-sifat tersebut digambarkan dengan tokoh Beast tersebut. Karna pada akhir cerita pada saat si Beast mulai tersadar dari sifat buruknya, berkat bantuan Belle, Beast kembali menjadi manusia normal dan ternyata seorang pangeran tampan. Itu sebenernya bukti juga sih, secantik dan setampan apapun kamu kalau kamu memiliki sifat yang ga bagus, kecantikan dan ketampananmu itu akan hilang dan hanya kejelekan serta keburukan yang terpancar. Beda hal nya dengan seseorang yang memiliki kecantikan hati, rendah hati, rajin menolong, suka menabung (hohoho.. narsis :P), akan terpancar aura kebaikan, kecantikan dan ketampanan hati meski banyak orang mengatakan, "kamu tuh ga cantik/tampan". Kecantikan luar tanpa didasari kecantikan hati tidak akan ada nilai nya.

Kalau manusia serigala, apa hubungannya? Nah, kalau pemikiran saya tentang manusia serigala, kita sebagai manusia adalah makhluk yang berhati dan berakal, ga luput dari salah dan dosa. Kita bisa saja bersikap selayaknya manusia pada umumnya, berbuat baik kepada sesama, kadang cuek, atau bahkan perpaduan antara keduanya, tapi ada satu waktu di saat emosi dan amarah kita tidak terbendung, kita akan menjadi makhluk yang menyeramkan yang bisa menghancurkan apa saja yang ada di depan kita, bisa mengeluarkan apa saja yang ada di dalam pikiran kita.

Jangan mudah terpancing dengan emosi kita, hanya kita yang bisa mengendalikan emosi kita. Ga usah di umbar ke semua orang, apalagi media sosial kalo kita marah sama seseorang, cukup diri ini aja yang tau, dan jadi contoh biar kita ga berbuat seperti itu. Kalo emang udah ga kuat, yah temuin orangnya, ga usah ngomongin di belakang (peringatan buat saya juga), biar ga makin salah paham. Percayakan masalah pada satu orang untuk jadi penengah yang dirasa mampu menyelesaikan masalah dan tidak berpihak pada salah satu pihak, terutama kita sebagai yang bermasalah, misalnya. Be brave, dan jadilah manusia dewasa yang dapat menyelesaikan maslah dengan kepala dingin. Bukan disentil dikit langsung jadi warewolf, mau??

Sekian tulisan dari saya. Yang menulis tidak lebih baik dan masih butuh banyak banget belajar serta masukan. Tulisan ini juga sepenuhnya hasil penuangan pemikiran saya, belum berdasarkan riset terpercaya dari sumber mana pun, jika ada salah dan kurang nya, nohon koreksi, serta kritik dan sarannya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selasa, 18 Desember 2012

Let Your Tears Go

18.12.2012
 Hari ini, aku kembali menitikkan air mata ku untuk yang kesekian kalinya. Kali ini, air mata ku tumpah di tempat yang agak kurang tepat sepertinya, namun bukan sekali ini aku menitikkannya di tempat ini. Kali ini, sekali lagi cemoohan aku dapat karna air mataku. Di kantor tempat aku bekerja, lagi-lagi aku tumpahkan emosi ku dalam bentuk tangisan yang cukup dalam. Bukan, bukan masalah kantor yang aku terima sehingga membuatku menangis, aku hanya terharu karna saking rindu nya aku dengan rumah, kedua orang tuaku, dan adik-adik ku. Seandainya mereka tahu, menangis adalah salah satu caraku dalam meluapkan emosi, baik senang, sedih, marah, atau bahkan senang. Bukan sekali ini aku menangis, pada saat temanku menceritakan tentang kehidupannya yang menurutku, aku menangis memang. saat temanku menceritakan tentang perjalannya menuju Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah Hajim aku pun menangis. Tapi apakah semua itu karna aku merasakan kesedihan? Belum tentu kawan. Kau tidak harus merasa sedih atau lemah untuk menitikkan air mata mu. Hanya hati mu yang tahu kapan kau harus menangis. Tangis mu bukan lemah mu, tangis mu bukan sedih mu, tangis mu bahagia mu.
Namun kini aku merasa senang, entah itu tanggapan terhadap salah satu ocehan ku di twitter tentang tangisan atau karna hal lain. Tapi yang pasti, rekomendasi seorang teman untuk membaca sebuah kultwit dari seseorang yang dia kenal cukup membantu. Tidak hanya kultwit rekomendasi nya, namun karna setidaknya perhatian yang dia berikan terhadap apa yang aku tumpahkan. Tulisan mulai merembet kemana-mana nih, jadi seperti nya cukup sekian tulisan saya kali ini. :)


NB: Pesan dari tulisan ini adalah, jangan pernah menghakimi orang lain atas apa yang kamu lihat saat ini. Bisa saja apa yang kamu lihat bukanlah seutuhnya dirinya, hanya bagian kecil saja. Kenali dan pahami lebih banyak baru kamu bisa menilai sifat seseorang. :)

Rabu, 29 Oktober 2008

let's start

Bagaimana cara menulis sebuah karya tulis yang baik? Bagaimana cara cara membuat artikel dalam sebuah media massa?
Sampai saat ini dari buku yang pernah aku baca, sejak adanya reformasi di negeri ini serta semakin berkembangnya surat kabar yang ada, bahasa yang digunakan menjadi semakin kacau. Dalam artian, bahasa pers pada akhirnya menjadi bahasa keseharian masyarakat padahal bahasa yang digunakan belum tentu sesuai dengan kaidah bahasa yang ada. Aku sendiri pun masih bingung dan sedang mencari bahasa yang seperti apa yang harus digunakan dalam membuat sebuah tulisan.
Untuk temen-temen yang bersedia membaca tulisanku ini, aku mohon tanggapan serta pengarahan agar aku dapat memperbaiki setiap tulisan yang aku buat.

Terima kasih